Jumat, 08 Januari 2010

Ujian Nasional

UN Dinilai Pemborosan

JAKARTA – Koalisi Pendidikan menilai pelaksanaan Ujian Nasional (UN) merupakan pemborosan. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pun mesti memeriksa anggaran UN.
Koalisi Pendidikan yang diwakili Ade Irawan yang juga menjabat sebagai Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW), tiap tahunnya anggaran untuk UN diambil dari APBN, APBD maupun pungutan dari masyarakat atau dalam hal ini ialah orang tua murid.

Berdasarkan data yang dia peroleh, dana dari APBN untuk UN pada tahun 2008/2009 mencapai Rp439 miliar. Sementara UN tahun pelajaran 2007/2008 mengeruk dana hingga Rp537 milyar. Begitupun dana dari APBD.

Ade mengungkapkan, setidaknya ada 33 provinsi dan 400 kabupaten di Indonesia. Apabila dirata-ratakan satu daerah mengeluarkan dana Rp1 miliar, maka total jumlah dana UN yang dikeluarkan pemerintah daerah mencapai Rp433 miliar.

“Walaupun pemerintah menyatakan biaya penyelenggaraan UN gratis tapi kenyataanya masyarakat sudah dibebani biaya jauh sebelum UN itu dilaksanakan,”
ujarnya di Kantor ICW, Jakarta, Jumat (8/1/2010).

Dengan dana tersebut, pihaknya menilai penyelenggaraan UN termasuk pemborosan. Dana yang begitu besar juga memunculkan indikasi pungli yang terjadi di sekolah. Ade menjelaskan, seharusnya banyak pihak yang memperhatikan anggaran yang begitu besar ini. Pasalnya, dana tersebut seharusnya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

“Kami meminta BPK untuk memeriksa anggaran UN ini. Publik mesti tahu apakah dana tersebut diselewengkan atau tidak,” lugasnya.

Standar nilai kelulusan yang dipatok pemerintah juga dinilai buruk. Pasalnya, standar nilai kelulusan yang tinggi membuat kecemasan bagi peserta didik. Orang tua pun mengirim anak-anaknya ke lembaga bimbingan belajar agar kemampuan menjawab soal UN dapat meningkat.

Inipun menggambarkan diskriminasi karena hanya peserta didik saja yang dapat mengirim anaknya ke lembaga informal. Ini artinya, kesempatan untuk memperoleh pendidikan semakin tidak merata. Para guru juga banyak yang terlibat dalam kecurangan.

Dirinya menjelaskan, untuk menjaga reputasi sekolah, citra daerah dan rasa malu siswa yang tidak lulus banyak pendidk yang melakukan manipulasi yang tak bermoral. Ada tiga teknik manipulasi yang direkam Koalisi Pendidikan, seperti guru membagikan jawaban sebelum ujian. “Kemudian ada yang memberikan secarik kertas atau SMS saat pengerjaan UN serta membetulkan hasil kerja siswa,” katanya.

Dia mengatakan saat ini Mahkamah Agung (MA) sudah memutuskan agar pemerintah segara memperbaiki pelayanan pendidikan ke peserta didik sebelum UN. Artinya menurutnya MA meminta Pemerintah agar mengevaluasi UN terlebih dahulu.

"Presiden SBY harus tegas memutuskan sehingga masyarakat khususnya peserta didik tidak bingung. Kami meminta UN dihapuskan setidaknya mulai tahun ini," tegasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, selama ini UN dianggap pakar pendidikan serta LSM yang bergerak di bidang pendidikan sangat bermasalah. Masalah itu menurutnya yaitu menghilangkan hak guru dalam meluluskan atau tidak meluluskan peserta murid.

Padahal dalam UU Sisdiknas penentuan kelulusan peserta didik merupakan hak guru, karena guru yang mengetahui kondisi peserta didik.

www.okezone.com

Harga Minyak

Penguatan Harga Minyak Dipicu Spekulasi

JAKARTA - Pemerintah menilai tren penguatan harga minyak mentah dunia saat ini lebih didorong oleh faktor spekulasi. Penguatan harga minyak dianggap belum didasari oleh faktor fundamental, seperti kondisi perekonomian.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan (Depkeu) Anggito Abimanyu mengatakan, perkembangan harga minyak harus dilihat dalam beberapa waktu untuk memprediksi tren pergerakannya dengan lebih pasti.

"Kita akan lihat apakah harga ini akan terus seperti sekarang atau (kenaikan) ini merupakan sense of optimism karena pertumbuhan ekonomi meningkat," terangnya di Jakarta, Jumat (8/1/2010).

Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini memang diyakini akan membaik. Para spekulan melihat hal ini sebagai sinyal kenaikan permintaan dunia atas minyak sehingga harganya menguat. "Ini (minyak) masih ada unsur-unsur spekulasi bahwa harga akan naik," terang dia.

Namun, Anggito melihat, penguatan harga minyak belakangan ini belum riil. Menurutnya, belum jelas dasar kenaikan harga minyak ini.

Pasalnya, dia menerangkan, sejauh ini penguatan pertumbuhan ekonomi belum sesuai dengan ekspektasi dunia. Kemungkinan, ujarnya, baru pada kuartal I 2010 terlihat proyeksi lebih riil dari pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini. Di situ baru terlihat apakah permintaan minyak dunia akan meningkat seperti yang diperkirakan.(Meutia Rahmi /Koran SI/rhs)

www.okezone.com

Bank Syariah

Empat Bank Syariah Operasi Februari 2010



JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada tahun 2010 ini akan ada empat bank umum syariah (BUS) yang akan beroperasi. Rencananya, BUS tersebut akan beroperasi sekitar Februari 2010.

"Ada empat BUS yang akan beroperasi pada Februari 2010," tegas Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Ramzi A. Zuhdi di Gedung Bank Indonesia, Jumat (8/1/2010).

Keempat BUS baru tersebut antara lain BCA Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank Jabar-Banten Syariah.

Lanjut Ramzi, proses perizinan 4 BUS tersebut sudah hampir rampung. Pihak bank tersebut sedang menyelesaikan rangkaian infrastruktur, dokumentasi dan pengajuan ke Departemen Hukum dan HAM.

Dengan hadirnya 4 BUS baru tersebut, jumlah BUS di Indonesia menjadi 10 buah. Yaitu melengkapi enam BUS yang telah ada yakni Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Bukopin Syariah dan Bank Panin Syariah.

"Tapi hingga saat ini belum ada lagi pengajuan pembentukan bank syariah baru baik bank umum syariah (BUS) maupun unit usaha syariah (UUS)," pungkasnya.(Didik Purwanto/Koran SI/rhs)


www.okezone.com

Dirjen Pajak

Dirjen Pajak Resmikan Pusdiklat

JAKARTA - Kini Ditjen Pajak telah memiliki Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pajak. Fasilitas itu diresmikan oleh Direktur Jenderal Pajak Mochamad Tjiptardjo.

Peresmian dilakukan di Pusdiklat Pajak yang berlokasi di Jalan Sakti Raya Nomor 1 Kemanggisan, Jakarta Barat, Jumat (8/1/2009).

Kepala Pusdiklat Pajak Chaizi Nasucha menjelaskan, pembangunan fasilitas pada Pusdiklat Pajak meliputi kegiatan peningkatan sarana dan prasarana Pusdiklat Pajak Tahun 2009.

"Pusdiklat Pajak bertekad untuk terus mengembangkan sarana dan prasarana yang ada," demikian dikatakan oleh Chaizi, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta.

Kegiatan tersebut antara lain mencakup pembangunan ruang kelas, ruang tunggu dosen, ruang serbaguna, ruang makan siswa dan poliklinik; renovasi gedung aula, asrama siswa, ruang widyaiswara dan perpustakaan, serta pengadaan fasilitas CCTV, perangkat teleconference, dan perangkat alat pendidikan.

Pada 2009 terdapat 14 ruang kelas dan 10 kamar asrama yang dapat menampung sekitar 40 orang. Namun pada tahun ini terdapat 14 ruang kelas dan 49 kamar asrama untuk menampung sekitar 147 orang.

Rencananya, pada 2011 mendatang Pusdiklat Pajak akan memiliki 32 ruang kelas dan 61 kamar asrama yang dapat menampung sekitar 183 orang.


www.okezone.com

AIDS

Diduga AIDS, Warga Blitar Dirawat di Kandang Sapi

BLITAR - Gara-gara dicurigai terjangkit penyakit HIV/AIDS, Rubiono (32), warga Jalan Mojopahit RT 2/RW 4, Kelurahan Gedog, Sananwetan, Blitar, Jawa Timur, tidak diterima keluarganya untuk tinggal bersama.


Batuk menahun hingga vonis dari Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu Kota Blitar mengidap penyakit TBC, membuat duda dua anak ini, terpaksa mendiami sebuah ruangan bekas kandang sapi.

Batuk yang tak kunjung sembuh itu, dicurigai kerabat akibat penyakit HIV/AIDS yang di deritanya. Selain batuk dengan kondisi fisik kurus kering, Rubiono juga mengalami diare berkepanjangan. Belakangan, karena sakitnya, ia mengalami kelumpuhan.

Ayah dari Anik Suryani (9) dan Ana Widyastuti (8) itu tergeletak di atas tempat tidur di ruangannya yang berukuran 3 x 4 meter. Rumah mungil sangat sederhana itu, berlantai semen dengan seluruh dinding terbuat dari triplek.

Lokasi ini berada di pinggir sungai, bersebelahan dengan sekolah Taman Kanak-kanak Al Hidayah Kota Blitar. “Saya yang memintanya bertempat tinggal di sana. Baru sekitar 2 mingguan. Karena tanah itu juga milik keluarganya,” tutur Nurhadi, tetangga Rubiono kepada wartawan Jumat (8/1).

Nurhadi mengaku tidak begitu tahu bagaimana proses penyakit yang di derita Rubiono. Yang ia ketahui, sepulang dari Palembang, mantan suami Ny Agus Widyaningsih ini, terlihat kerap batuk-batuk.

Datang dari pulau Sumatera, Rubiono langsung menumpang hidup di rumah Ny Parmi, 60 bibinya, yang keseharianya berjualan nasi pecel. Sebab, orang tua, dan saudaranya berada di papua (Irian Jaya). Sementara kedua anaknya ikut mantan istrinya.

“Merasa tidak enak dengan bibinya, karena batuknya mengganggu pembeli, Rubiono kemudian memutuskan tinggal di rumah Ny Anik, adiknya yang berada di Nganjuk,” papar Nurhadi.

Namun keberadaanya di Nganjuk hanya berlangsung 3 hari. Dengan alasan Ny Anik sering sakit-sakitan, Rubiono kembali ke Blitar. Sementara melihat kedatanganya, keluarga Ny Parmi langsung menyampaikan sinyal penolakan.

Dalam kondisi terjepit tersebut, Nurhadi menyarankan Rubiono untuk sementara waktu menempati ruangan kosong yang dulunya berfungsi sebagai kandang sapi. “Sebab saya fikir tidak mungkin kalau tinggal di masjid. Karena disarankan untuk tinggal di sana (kandang sapi) sampai ada pertolongan lebih kanjut,” jelas Nurhadi.
Untuk makan, Rubiono bergantung dari uluran tangan kerabat dan tetangganya. Sutejo (53), paman Rubiono menambahkan, keponakanya memiliki prilaku hidup yang kurang sehat. Saat masih bertempat tinggal di Blitar dan Papua (sebelum ke Palembang), Rubiono kerap berkunjung ke lokalisasi.

Karenanya ketika pulang dengan kondisi badan kurus kering, batuk-batuk dan diare tak kunjung sembuh, pihak keluarga curiga Rubiono mengidap HIV/AIDS. “Kalau memang benar HIV/AIDS, kami sendiri takut tertular kalau penangananya salah,” ujarnya.

Sementara menurut pengakuan Rubiono, dirinya mengalami sakit batuk sekitar setahunan. Tepatnya sejak masih bekerja di Pelembang sebagai kuli angkut. Setiba di Blitar sekira 6 bulan lalu, Rubiono berobat ke RSK Budi Rahayu Blitar. “Dokter rumah sakit menyatakan TBC. Saya kemudian berobat jalan di Puskesmas Sananwetan. Karena tidak sembuh saya pergi ke Palembang. Oleh majikan kemudian dipulangkan,” tuturnya.
(Solichan Arif/Koran SI/ful)

www.okezone.com

Depnakertrans

Fokus ke Transmigrasi


JAKARTA - Anggaran untuk transmigrasi merupakan anggaran paling besar yang dialokasikan di Depnakertrans.
Sekretaris Jenderal Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Besar Setyoko mengatakan, anggaran khusus untuk transmigrasi dalam Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tentang Penetapan Pejabat Pengelola Keuangan Depnakertrans 2010 mencapai Rp1.231.035.353.

Dana tersebut terbagi untuk Direktorat Jenderal Pembinaan, Penyiapan, Permukiman dan Penempatan (P4T) sebesar Rp646.861.128 dan untuk Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT) sebesar Rp584.174.225. Besar menyebutkan, total anggaran yang diterima Depnakertrans dalam APBN 2010 mencapai Rp2.860.298.807.

“Dana tersebut dialokasikan ke 790 DIPA dalam bentuk dana pusat, dekosentrasi dan dana tugas pembantuan,” lugasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Besar juga menyatakan telah ditetapkan pejabat pengelola keuangan di pusat maupun daerah sebanyak 1.695 orang. Rinciannya yakni, penguji dan penerbit sumber daya manusia (SDM) 285 orang, bendahara pengeluaran dan penerima 772 orang serta pelaksana pengelola 315 orang.

Namun masih ada yang dalam proses penetapan sebanyak 95 satuan kerja dan yang belum mengusulkan sebanyak 118 satuan kerja.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan, transmigrasi merupakan jawaban dari persoalan pengangguran dan kemiskinan. “Transmigrasi sangat relevan sebagai upaya pembangunan didaerah,” lugasnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan meminta bantuan seluruh pengusaha dan lintas departemen untuk terlibat dalam transmigrasi jenis agro industry sehingga pertanian pun dapat berkembang.

Muhaimin mengaku optimis bahwa dalam waktu 5-10 tahun lagi program transmigrasi akan menjadi andalan dalam menjembatani pertumbuhan ekonomi di daerah. Untuk mencapai itu, urainya, daerah penempatan dan asal transmigran harus dipersiapkan dengan matang.
(Neneng Zubaidah/Koran SI/ram)

www.okezone.com

Tangis Boediono

Tangis Boediono Bukti Alotnya Pembahasan Century




JAKARTA, KOMPAS.com — Air mata Boediono menetes. Miranda Goeltom pun memegang hidungnya agar tangisnya tak meledak. Tangisan tersedu-sedu keluar dari Siti Ch Fadjrijah.

Kesaksian itulah yang diungkapkan oleh mantan Direktur Pengawasan Bank I BI Zainal Abidin dalam pemeriksaan oleh Pansus Angket Bank Century, malam tadi.

Situasi dramatis itu terjadi dalam rapat 13 November 2008, saat BI mengambil keputusan pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) bagi Bank Century. Pentingkah fakta tangisan para petinggi BI itu untuk Pansus Century?

Anggota pansus asal Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengatakan bahwa tangisan itu mengandung arti. Salah satunya, adanya tekanan yang cukup besar di dalam tubuh BI dalam mengambil keputusan "penyelamatan" bagi Bank Century. "Tangisan itu menunjukkan bahwa ada pembahasan alot yang membuat petinggi BI stres saat membahas itu," kata Bambang, Jumat (8/1/2010), kepada Kompas.com.

Alotnya pembahasan penyelamatan Bank Century menjadi pertanyaan pansus sejak awal. Bank milik Robert Tantular itu dinilai hanya bank kecil yang mendapatkan perlakuan "khusus", apalagi dalam kesaksian sejumlah pejabat BI ada kelonggaran yang diberikan kepada bank milik Robert Tantular itu.

Padahal, catatan menunjukkan bahwa bank yang merupakan merger dari Bank CIC, Bank Danpac, dan Bank Pikko itu punya rekam jejak buruk di dunia perbankan. Bahkan, bank-bank ini berulang kali melakukan pelanggaran.

"Fakta baru juga, ketika Pak Zainal mengatakan, sebagai pengawas, ia sudah memberikan penilaian bahwa Bank Century tidak memenuhi syarat untuk menerima FPJP. Jadi, ada apa ini?" katanya.

Akan tetapi, Zainal sendiri tak mengungkapkan mengenai adanya tekanan pihak luar kepada BI terkait penyelamatan Century. Namun, berdasarkan pengakuannya, ada penolakan dari pejabat di level direktur untuk mengucurkan dana bagi bank tersebut. "Pernyataan Pak Zainal dan dua direktur lainnya menunjukkan bahwa sebenarnya ada penolakan dan perlawanan dari dalam BI sendiri," ujar Bambang.

Rafael Nadal

Tampil Brilian, Nadal ke Final Qatar Terbuka



DOHA, Kompas.com - Rafael Nadal semakin bergeliat di awal tahun 2010 ini. Performa mantan petenis nomor satu dunia asal Spanyol ini terus membaik, yang dibuktikan lewat kemenangan meyakinkan di semifinal Qatar Terbuka, Jumat (8/1/10).

Nadal, yang akhir bulan ini akan memulai usahanya untuk mempertahankan gelar grand slam Australia Terbuka di Melbourne, tak menemui kesulitan untuk meraih tiket final. Penampilan yang brilian membuat unggulan kedua ini hanya perlu waktu 67 menit untuk menang 6-1, 6-3 atas unggulan kelima dari Serbia, Viktor Troicki. Nadal sangat mendominasi pertandingan ini.

Dengan hasil ini, Nadal semakin dekat dengan impiannya untuk meraih gelar pertama ATP World Tour di tahun 2010, atau mengakhiri paceklik gelar di turnamen tersebut. Pasalnya, sejak April tahun lalu ketika menjadi juara turnamen tanah liat Roma Masters, pemain kelahiran Mallorca, Spanyol, ini tidak pernah menyabet satu trofi pun. Hal tersebut juga yang membuat kepercayaan dirinya terkikis.

Namun dengan performanya yang sekarang, Nadal semakin optimistis. Meskipun demikian, dia mengaku akan sulit menghadapi partai final besok, karena harus menghadapi pemenang antara unggulan pertama Roger Federer vs unggulan ketiga Nikolay Davydenko.

"Besok akan menjadi pertandingan yang sulit. Tetapi saya harus menunjukkan permainan terbaikku, seperti ini, jika ingin memiliki peluang besar menjadi juara," tegas pemain kidal yang mendapat julukan raja tanah liat tersebut.

Besok akan menjadi pertandingan yang sulit. Tetapi saya harus menunjukkan permainan terbaikku, seperti ini, jika ingin memiliki peluang besar menjadi juara
-- Rafael Nadal

Museum

Tahun Kunjung Museum, Sudahkah Museum Berbenah?

HARI ini, lima hari sudah, kita meninggalkan tahun 2009. Ada banyak rencana, program, keriaan, perayaan di tahun 2010. Di penghujung tahun 2009, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) melepas sebuah program yang cukup mengejutkan, sebuah program yang terkait langsung dengan pusaka budaya – karena selama ini hampir semua program Kemenbudpar lebih berat ke urusan pariwisata – yaitu Tahun Kunjung Museum (TKM) 2010. Luar biasa. Museum kini tak hanya dilirik, tapi ditengok. Jero Wacik, sang menteri, menegaskan, program TKM 2010 akan berlangsung hingga 2014. Di dalamnya, program revitalisasi museum pun jadi prioritas.

“Tahun Kunjung Museum 2010 mengawali Gerakan Nasional Cinta Museum yang akan kita gelar sampai 2014,” tandasnya akhir pekan lalu. Kegiatan ini, prinsipnya, dilaksanakan di semua museum yang ada di seantero Indonesia namun ada tujuh provinsi yang menjadi prioritas. Mereka adalah Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta. “Ini harus dilakukan bersama antara pusat, daerah, asosiasi museum, komunitas pecinta pusaka budaya dalam hal ini pecinta museum, swasta, dan tentu masyarakat secara luas,” lanjutnya.

Sebelumnya, dalam jumpa pers akhir tahun, Jero mangakui, selama ini pihaknya kurang peduli pada urusan budaya, maka di tahun ini, bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan memasukkan unsur budaya dalam kurikulum sekolah dasar. “Termasuk kami akan menghidupkan kembali wajib kunjung museum untuk siswa,” tandas pengusaha di bidang hotel dan biro perjalanan wisata ini.

Meski agak terlambat namun setidaknya kemudian pemerintah sadar betapa penting nilai museum, keberadaan koleksi di dalamnya bukanlah sekadar barang rongsokan berdebu. Bahkan pada satu bentuk tongkat pun, berisi berjuta nilai budaya, jika tongkat itu pernah dipegang oleh Jenderal Sudirman. Museum harus menjadi sarana pendidikan sejarah, kebudayaan, budi pekerti, yang tak lagi berupa buku, kata-kata belaka. Sebuah kenyataan yang bisa dilihat sekaligus bisa meningkatkan semangat penghargaan terhadap sejarah bangsa ini.

Rancangan revitalisasi fisik museum sudah disiapkan. Tapi di manakah rancangan revitalisasi museum secara non fisik? Belum lagi urusan citra museum yang oleh kalangan di lingkungan karyawan Kementrianbudpar sendiri sampai ke dinas-dinas terkait di daerah di seluruh Indonesia masih belum menjadi sesuatu yang membanggakan.
Lepas dari upaya wajib kunjung museum untuk siswa, cobalah berhitung, di antara seluruh karyawan kementrian hingga ke daerah, apakah pemahaman tentang museum sudah setara? Apakah pendidik sejarah, khususnya, dan pendidik secara umum, sudah juga menangkap makna museum? Jika jawabnya belum, maka inilah revitalisasi yang harusnya juga mendapat tempat utama.

Selanjutnya, sudahkah karyawan museum di seluruh Indonesia, serta karyawan di lingkungan dinas yang terkait dengan budaya dan museum mempunyai kebanggaan bahwa dirinya ditugaskan di museum? Ataukah masih banyak yang berpikir bahwa mendapat tugas di museum berarti mereka dibuang? Mengubah citra museum dan menanamkannya dalam benak manusia-manusia berhati gersang seperti inilah yang harusnya juga dirancang.

Bagaimana membuat pekerja di museum paham betul akan museum mereka, akan koleksi dan sejarahnya, bagaimana membuat pekerja museum tegas namun juga tetap ramah. Bekerja di museum adalah kebanggaan dan sebuah penghargaan, bagaimana membuat ini melekat di benak manusia-manusia yang hanya terpaksa bekerja di museum karena ditugaskan di sana?

Selanjutnya, tentu bicara perihal bagaimana membuat museum menjadi menarik, bagaimana membuat museum bisa berdiri sendiri, pengelolaan yang professional, sebuah strategi permuseuman perlulah juga dirancang. Bagaimana koleksi bisa terawat baik jika museum tak punya ruang penyimpanan (storage) di mana di sinilah koleksi dikonservasi, dibersihkan, dipelihara, ketika sedang tak dipamerkan. Padahal kekuatan dari museum tentu pada koleksi mereka. Sebuah museum tentu perlu juga memahami pengunjung, memahami faktor yang mempengaruhi tingkahlaku pengunjung. Harga tiket yang layak juga perlu dikaji ulang, selama ini harga tiket masuk ke museum hampir sama atau bahkanlebih murah dibandingkan dengan harga dua kali kita pergi ke toilet umum.

Pendek kata, revitalisasi museum tak sekadar fisik semata. Ada yang lebih parah yang harus dibenahi. Mentalitas dan pemahaman. Strategi pemasaran, komunikasi, promosi, semua ini juga harus jadi satu paket dengan TKM yang berlangsung sampai 2014. Penyelenggaraan kegiatan yang tak ala kadarnya hanya demi memenuhi anggaran tahunan juga perlu diubah. Mengubah mindset, tentu saja.

Begitu kompleks, memang, karena persoalannya memang sudah mengakar lama. Enampuluh lima tahun merdeka, 350 tahun dijajah, museum belum pernah jadi unsur penting pembangunan mental bangsa, alhasil, pembenahan harusnya tak sekadar fisik dan “memaksa” alias mewajibkan siswa ke museum tanpa ada sesuatu yang kemudian bisa mereka bawa pulang. Alangkah lebih baik ada 50 siswa siswi yang dengan sadar datang mencari pengetahuan di museum dibandingkan 1.500 datang karena diwajibkan namun mereka hanya memperolok koleksi museum. Sungguh, TKM tak bisa dibatasi hanya sampai 2014 karena upaya ini merupakan upaya mengubah cara berpikir manusia Indonesia. Selamat tahun baru, selamat berkunjung ke museum, selamat berbenah buat museum!

Ereveld Leuwigajah, Penggenap Kota Cimahi

Ereveld Leuwigajah, Penggenap Kota Cimahi

BERLATAR belakang pegunungan dan pepohonan rimbun, sebuah taman pemakaman yang tertata rapi menghampar luas di balik taman pemakaman lain, pemakaman umum Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat. Bendera warna merah, putih, dan biru di latar belakang sebuah monumen memberi petunjuk jelas, taman makam di belakang taman makam umum itu berhubungan dengan Belanda. Sebetulnya, pada pagar masuk ke taman makam ini tertulis jelas Ereveld Leuwigajah.

Taman makam kehormatan Belanda (ereveld) tersebar di pulau Jawa dan satu di Ambon. Di Jawa, taman makam itu terbentang di Jakarta, Ancol dan Menteng Pulo; di pemakaman Pandu; Leuwigajah di Cimahi; di Surabaya taman makam ini terletak di Kembang Kuning; dan di Semarang Taman Makam Kehormatan Belanda ini ada di Kalibanteng dan Candi. Di Asia Pasifik, ereveld Belanda tersebar di Thailand, Myanmar, Singapura, Korea, Hong Kong, dan Australia.

Di lahan ereveld ini, sejak zaman Jepang, sudah menjadi lahan pemakaman bagi jenazah para tahanan di kamp tahanan semasa pendudukan Jepang. Meskipun demikian, lahan ini tak hanya berisi jasad tahanan semasa Jepang tapi juga pemakaman bagi serdadu KNIL (Koninklijk Nederlandshe Indische Leger). Semua pemakaman Belanda ini dipelihara dan diurus oleh sebuah yayasan bernama Oorlogsgraven Stichting dengan semboyan Opdat Zij Met Eere Mogen Rusten (So That They May Rest In Honor).

Dalam website resmi yayasan tersebut disebutkan, ada 5.200 jasad beristirahat di Ereveld Leuwigajah ini. Dan ada 25.000 korban perang yang dimakamkan di tujuh ereveld di Jawa. Ereveld Leuwigajah diresmikan pada 20 Desember 1949.

Begitu masuk ke taman ini, pengunjung bisa melihat monumen berupa prasasti dengan tulisan besar di atasnya. "Ter eerbiedige nagedachtenis aan de vele ongenoemoen die hun leven offerden en niet rusten op de erevelden" (Untuk mengenang dengan hormat mereka yang tak disebut tetapi telah mengorbankan dirinya dan tidak beristirahat di taman-taman kehormatan) - Demikian kalimat itu tertulis, dalam huruf besar, di atas prasasti tersebut.

Tentu saja, seperti di semua ereveld Belanda, tak semua pengunjung diizinkan masuk, kecuali keluarga. Mereka yang ingin menikmati keindahan taman pemakaman itu dalam bagian dari wisata, harus minta izin terlebih dahulu ke kantor yayasan pemakaman tersebut. Ereveld itu seperti menggenapi Cimahi sebagai kota tujuan wisata.

Sebuah contoh, betapa sebuah taman makam pahlawan tak dikenal pun berpotensi menjadi atraksi wisata, maka Cimahi dengan begitu banyak potensi wisata, dan selama ini hanya jadi kota yang dilewati orang yang akan menuju Bandung, bisa memantapkan diri menjadi kota tujuan wisata.

Menkes

Menkes: Bantuan Puskesmas Tidak Boleh buat Gaji!


Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih (kiri)

JAKARTA, KOMPAS.com — Bantuan operasional kesehatan yang akan dikucurkan kepada puskesmas hanya boleh digunakan untuk operasional menjalankan upaya-upaya preventif dan promotif kesehatan di puskesmas.

"Dana itu tidak boleh untuk gaji, hanya untuk operasional," ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, dalam acara pemaparan Program Kementerian Kesehatan Tahun 2010, Jumat (8/1/2010).

Seperti diwartakan sebelumnya, pemerintah akan meningkatkan kinerja 8.500 puskesmas yang ada di bidang pelayanan kesehatan promotif dan preventif meliputi program Keluarga Berencana, gizi, imunisasi, promosi kesehatan, dan pencegahan penyakit dengan bantuan operasional kesehatan.

Pada 2010 semua puskesmas tersebut akan mendapatkan Rp 10 juta dalam satu tahun untuk biaya operasional. Di antara 8.500 puskesmas, tercatat ada 300 puskesmas yang mendapatkan Rp 100 juta pada 2010.

Endang mengatakan, bantuan kepada puskesmas dan posyandu merupakan cerminan dukungan Kementerian Kesehatan guna memberdayakan masyarakat. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) berdasarkan studi awal mengenai biaya yang digunakan oleh puskesmas.

"Biaya yang digunakan sekitar Rp 400 juta per tahun. Sekitar 30 persen biaya operasional diperhitungkan besarannya Rp 100 juta yang diberikan secara terbatas kepada 300 puskesmas sebagai uji coba," ujarnya.

Puskesmas yang mendapatkan dana lebih besar tersebut tersebar di tujuh kawasan, yakni Jawa, Bali, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Budihardja Singgih menegaskan, BOK juga di luar pengadaan alat dan sejenisnya. Pada tahap awal, 300 puskesmas dijadikan uji coba untuk mengetahui besaran biaya operasional yang dibutuhkan agar puskesmas beroperasi optimal.

Kegiatan operasional puskesmas meliputi seluruh kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaksanaan program. Program-program tersebut sudah ditetapkan. Puskesmas akan merencanakan pelaksanaan di lapangan dan mengimplementasikannya.

Selama ini, sudah ada bantuan dari pemerintah kepada puskesmas, tetapi terserak seperti dalam bentuk bantuan dana operasional posyandu dan poskesdes.

Mengemudi Tepat Saat Hujan

Persiapan dan Jurus Mengemudi Tepat Saat Hujan

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim hujan kadang menjadi hal menyebalkan bagi pengendara mobil. Bukan cuma bodi jadi kotor, curah air dari langit memperbesar risiko terjadi kecelakaan. Namun jangan khawatir terlebih dahulu. Bila diiringi dengan persiapan mantap dan jurus mengemudi tepat, berkendara saat hujan juga bisa tetap aman. Ikuti tips dari Garda Oto Racing Team berikut ini.

SEBELUM BERKENDARA
Pastikan kondisi wiper.
Karet wiper bisa menjadi kaku dan bergelombang karena lama tak diganti. Kondisi tersebut menyebabkan sapuan di kaca menjadi tidak sempurna dan justru mengganggu pandangan. Kalau sudah begitu, segera ganti dengan karet baru sesuai spesifikasi mobil.

Isi penuh air pembasuh kaca
Sebelum berkendara, pastikan air pembasuh wiper dalam keadaan penuh. Campur dengan cairan khusus pembasuh kaca untuk membantu menghilangkan lemak di kaca. Pastikan juga motor penggeraknya aktif dan bisa menyemprotkan air ke kaca.

Perhatikan kondisi ban
Saat hujan, alur ban akan bekerja membuang air ke samping supaya tidak terjadi gejala mobil mengambang di atas air alias aquaplanning. Makanya, pastikan kembang ban masih baik, minimal memiliki ketebalan 50% dari baru. Sekalian tekanan angin, jangan melebihi standar yang dianjurkan bisa membuat daya cengkeram berkurang.

Periksa kebocoran
Khususnya pemilik mobil berusia di atas 10 tahun, sesekali cobalah cuci mobil Anda di mesin pencuci otomatis. Dengan begitu Anda bisa melihat apakah terjadi kebocoran di celah kaca maupun bodi mobil. Bila ya, segera perbaiki supaya Anda tak kebasahan saat hujan lebat.

Sistem pendingin
Pastikan sistem pendinginan (AC) bekerja normal. Sebab, sampai tidak berkerja akan mengganggu pandangan akibat kaca berembun.

Periksa polis asuransi Anda
Pastikan kendaraan Anda telah dilindungi oleh jaminan kerusakan (asuransi) akibat banjir. Karena, sebagian dari kita belum mengetahui apakah kendaraan telah dilindungi oleh perluasan jaminan banjir atau tidak.


SAAT BERKENDARA
Kewaspadaan mesti ditingkatkan penuh saat hujan. Selain daya pandang berkurang, jalanan juga jauh lebih licin dari biasanya. Belum lagi, mata menjadi cepat lelah. Berikut beberapa tips untuk meminimalkan risiko kecelakaan saat hujan.

Tambah jarak aman
Kalau normalnya saat kering kita harus menjaga jarak 2 detik ke mobil depan, pada saat hujan tingkatkan menjadi 3 detik. Cara menghitungnya, gunamkan 1001...1001...1003 secara normal, ketika mobil depan mencapai suatu tanda di jalan, misalnya tiang listrik. Bila sebelum mencapai kata ‘1003’ mobil Anda sudah sampai ke tanda itu, berarti terlalu dekat dan mesti menyesuaikan jarak kembali. Jarak aman ini sangat penting, karena saat basah jarak pengereman menjadi jauh lebih panjang walau mobil telah dilengkapi ABS sekalipun.

Hindari manuver mendadak
Manuver mendadak meliputi akselerasi, pengereman dan belok, sebaiknya dihindari. Di jalan licin, manuver itu mudah membuat mobil tak terkendali. Kendalikan mobil lebih halus dari biasanya.

Nyalakan lampu, bukan Hazard
Menyalakan hazard ketika hujan adalah kesalahan besar. Hazard membuat mata pengemudi di belakang kita cepat lelah karena kedipan terangnya. Selain itu, Hazard membuat kita tak bisa mengaktifkan lampu sein saat hendak pindah jalur, juga mengakibatkan kepekaan pengendara di belakang terhadap lampu rem di mobil kita menjadi berkurang. Risiko tertabrak dari belakang pun semakin besar. Bila hujan sangat lebat, nyalakan lampu kabut atau lampu besar normal. Ini saja sudah cukup.

Hindari jalur kanan di tol
Karena kontur jalan tol sedikit cembung, maka berkendara di jalur kanan membuat Anda rentan menabrak genangan air. Ini bisa membuat mobil hilang kendali. Selain itu, ketika di jalur kanan, Anda dengan mudahnya terkena cipratan air dari jalur seberang, dan ini akan sangat mengganggu daya pandang.

Hati-hati ban mengunci
Bila kita terpaksa mengerem mendadak dan mobil tak dilengkapi ABS, waspadai gejala ban mengunci. Begitu ban terasa terkunci, kurangi sedikit injakan rem sampai roda berputar kembali. Ketika ban mengunci, mobil tak bisa dikendalikan dengan setir dan jarak pengeremannya makin panjang.


Jangan menerobos banjir
Ketika kita berkendara pada saat hujan dan bertemu dengan genangan air atau banjir lebih baik menghindar dan mencari tempat yang aman.

Pusat Jajan di Kota Tua

Pusat Jajan Mulai Hidupkan Kota Tua

SEJAK medio Oktober tahun lalu, pengunjung kawasan Kota Tua tak perlu bingung memilih tempat istirahat sekaligus mengisi perut dan melepas dahaga. Seorang muda belia memberi alternatif lain bagi pengunjung dengan membuka tempat makan minum yang diberi nama Gazebo Cafe di Jalan Kunir. Pemandangan dari jalan masuk ke tempat ini langsung lurus ke Stasiun Jakarta Kota, tempat ini juga hanya selemparan batu dari Taman Fatahillah dan Kalibesar.

Hal ini tentu menguntungkan bagi citra Kota Tua dan pemerintah terkait, kenapa? Karena turis mancanegara jadi punya pilihan untuk urusan minum dan makan serta, maaf, buang air kecil. Seperti diketahui khalayak umum yang sudah sering singgah ke kawasan wisata ini, tiga hal yang saya sebutkan di atas masih saja jadi masalah. Apalagi jika Anda dengar berapa harga yang ditagih pedagang kaki lima penjual air dalam kemasan pada turis asing yang kepanasan dan kehausan, Rp 50.000 bahkan bisa Rp 100.000. Edan.

Semakin banyak usaha berkembang di kawasan ini, tentu membantu pemerintah juga. Menghidupkan kawasan, membuka lapangan kerja pada warga sekitar, yang pada akhirnya menyejahterakan kawasan, seperti yang dilakukan Marshall Pribadi si pemilik Gazebo Cafe. Usia muda tak membuat mahasiswa jurusan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini gentar. Tanah milik kakeknya, kemudian ayahnya, yang pernah jadi gudang Mazda 1950-an hingga Soekarno dijatuhkan Soeharto kini jadi pusat jajan.

"Sebelum ini, kami sudah siap bikin hotel, Museum Stay tapi investornya batalin. Itu sudah kami bicarakan dan sudah dapat lampu hijau sejak sekitar tahun 2006- 2007 bahwa di sini akan dibangun hotel 9 lantai," tutur Marshall saat Warta Kota mencoba menikmati siang menjelang sore di Gazebo Cafe. Lepas dari urusan hotel, kemudian ia banting stir menghidupkan lahan itu. Maret nanti, pengunjung bisa masuk dari Jalan Cengkeh dan Jalan Kunir. Bisa seharian, semalaman di situ, bisa belajar biliar, bisa pijat refleksi, belanja suvenir Kota Tua sambil menikmati makanan khas, makanan legendaris Jakarta dan daerah.

Lantas, sudahkah pemerintah lokal bahkan Pemprov DKI mengetahui keberadaan pengusaha yang berani membuka usaha di kawasan yang bagi banyak orang masih "tak jelas" itu? Jangan sampai ada Kafe Galangan ke-dua, yang kini malah makin terbenam -untungnya ada Walikota Jakarta Utara yang cergas membuat destinasi pesisir, semoga tak sekadar jadi iklan destinasi.

Begini saja, bagi pejabat DKI yang belum pernah ke kawasan Kota Tua dan belum pernah ke pusat jajan ini, sekali-sekali baiklah mencoba. Jalan kaki, ya. Rasakan bagaimana sulitnya menyeberang dari taman pembatas jalan di Jalan Kunir ke pintu masuk Gazebo Cafe. Nah, baiknya ada dukungan dari pemerintah, dalam hal ini sistem penyeberangan layaknya di Jalan Medan Merdeka Selatan. Calon penyeberang tinggal pencet dan tunggu sampai lampu hijau menyala dan orang bisa menyeberang dengan aman. Mungkin sistem itu harusnya tak hanya di titik itu tapi di banyak titik di Kota Tua, seperti di Jalan Bank di mana orang, seringkali turis asing, dari arah Asemka yang akan memasuki kawasan Kota Tua harus gemetar menyeberang di belokan. Demikian orang turun dari kereta api menuju Jalan Lada perlu tenaga dan keberanian untuk bisa sampai ke tempat tujuan, kawasan Kota Tua. Semoga harapan ini tak terus menerus menjadi harapan yang harus dituliskan sekian puluh kali. Selamat mencoba...

www.kompas.com

Global Warming

Tips n Trik: Mengurangi Global Warming

Semua pasti pada tahu tentang Global Warming, kan? Kalau kamu mengaku peduli pada lingkungan, kamu juga harus ikut menjaga lingkungan. Hal kecil bisa berdampak besar untuk lingkungan kita.

1. Hemat air. Jangan berlama-lama ketika mandi. Ingat! Hemat air bisa mengurangi efek global warming.


2. Di rumah suka menggunakan mesin cuci? Jangan gunakan mesin pengeringnya. Lumayan kan bisa hemat CO2 sampai 300kg/tahun.


3. Sering laundry baju di binatu? Sebaiknya tolak plastik pembungkusnya. Atau khusus pesanan kamu, minta dimasukan ke kantong yang bisa dipake berulang-ulang. Mengurangi penggunaan plastik, juga membantu mengurangi Global Warming, loh.


4. Pilih TV flat screen monitor dibandingkan monitor tabung. Selain hemat energi, bikin mata tidak cepat lelah juga.


5. Finish your food! Jangan pernah sisakan makanan, karena sisa makanan merupakan sumber sampah yang besar. Jadi, pesan makanan sesuai kemampuan kamu.

Masih banyak lagi hal-hal kecil yang bisa kita lakukan. Yuk, mulai sekarang, perhatikan apa yang kita lakukan dan efeknya bagi lingkungan sekitar kita. (HAT)

www.kompas.com

Alienware

Alienware Siap Dukung Industri Game Tanah Air

ka-ki Rudy Sumadi Business Development Director, Consumer Business Dell Indonesia dan Willy Hendrajudo Marketing Manager, Dell Consumer Business Indonesia memperlihatkan notebook Alienware M17x yang menggunakan Intel Core 2 Extreme Quad-core.


JAKARTA, KOMPAS.com – Berapa banyak pemain game online profesional di tanah air? Mungkin jumlahnya tidak banyak. Di tanah air, kebanyakan orang bermain game online secara amatir, demi kesenangan dan bukan melulu untuk mengejar hadiah.

Kurang memadainya sarana dan juga ajang kompetisi yang menyediakan hadiah-hadiah menarik adalah dua kendalanya. Belum lagi PC atau notebook khusus gamer tidak tersedia luas. Kalau pun ada, biasanya itu harus dirakit sendiri.

“Di Indonesia tidak banyak vendor yang perhatikan gamer. Dengan masuknya Alienware kami serius, mengembalikan semangat untuk kompetisi game. Ini bukan industri yang hangat-hangat tahi ayam. Kami memberikan stimulus untuk industri gaming di Indonesia,” tegas Willy Hendrajudo (Marketing Manager, Dell Consumer Indonesia).

“Industri PC (untuk gamer) selama ini dipenuhi rakitan. Kami tidak melihat adanya branded PC untuk gaming,” tambah Rudy Sumadi (Consumer Director, Dell Consumer Indonesia).

Demi membangkitkan semangat para gamer – dan juga memperkenalkan notebooknya yang khusus didesain untuk gamer – mulai hari ini sampai hari Minggu (10/1/2010), dengan menggunakan 10 notebook Alienware, Dell menggelar kompetisi game di Jakarta. Hari ini kompetisi diikuti oleh 48 tim. Kompetisi yang bertempat di salah satu mal ini memperlombakan game offline Warcraft (Dota).


Usai lomba di tempat tersebut, Dell akan mengelilingkan notebook Alienware-nya ke 27 game center dan warnet di Jakarta dan menyelenggarakan kompetisi game online Crossfire dan Lineage sampai Juni 2010. Para pemenang kompetisi akan menjadi Alienware Team Indonesia dan mendapatkan sponsor dari Dell Alienware untuk mengikuti perlombaan selama setahun di tingkat nasional, regional, dan internasional.

Museum Sejarah Jakarta

"Membaca" Kereta Api di Museum Sejarah Jakarta

MUNGKIN masih banyak warga Jabodetabek dan sekitarnya yang belum tahu bahwa sejak 1 April 2009 PT Kereta Api (KA) telah membentuk satu unit baru yaitu Pusat Pelestarian Benda Bersejarah PT KA (Persero). Unit ini, sesuai dengan nama yang disandang, bertugas melakukan konservasi terhadap aset PT KA. Aset berharga milik PT KA tentu tak hanya berkisar pada stasiun, gedung bekas kantor PT KA di masa Belanda, jalur kereta api, rumah sinyal, jembatan, lokomotif, tapi tentu juga sistem tiket beserta tiket itu sendiri, teknologi, dan masih banyak detil lain yang merupakan aset pelengkap sejarah perkeretaapian di Indonesia.

Untuk menghimpun aset yang selama ini boleh jadi terbengkalai, maka unit ini perlu menginventarisir ulang sembari mengidentifikasi kondisi aset. Semua dilakukan dalam rangka menghidupkan kembali aset-aset PT KA untuk kemudian dibagikan kepada generasi penerus, pelajar, penggemar kereta api, dan khalayak umum yang awam. Tujuannya tentu sebagai pembelajaran bagi masyarakat luas tentang sejarah transportasi khususnya kereta api.

Sejurus dengan tugas dan tujuan itu, maka Pusat Pelestarian Benda Bersejarah (PPBB) PT KA (Persero) mulai berupaya mengenalkan diri sekaligus membagi ilmu pada masyarakat dengan menggelar pameran sejarah kereta api bertajuk Perjalanan Panjang Sang Roda Besi Indonesia sejak 30 Desember 2009 – 12 Januari 2010. Pameran berlangsung di Museum Sejarah Jakarta (MSJ) di kawasan Kota Tua. Jika tak sempat melihat pameran ini, barangkali bisa mengejar ke Bandung di mana pameran akan digelar mulai 16 Januari 2010 di Rumah Dayang Sumbi (rumah dinas PT KA di Jalan Dayang Sumbi yang diubah menjadi galeri).

Sayangnya, pameran ini tak selayaknya pameran, pada pameran kali ini tak ada katalog. Menurut penjaga pameran, katalog hanya dibagikan saat pembukaan. “Nanti aja ke Bandung, abis ini kan ke Bandung tanggal 16 Januari,” demikian ucapnya enteng. Tentu saja menggelikan. Yang namanya pameran, katalog tak bisa tak ada. Dan tak hanya disediakan pada saat pembukaan. Apakah pameran itu hanya dibuka pada saat pembukaan? Ghalibnya pameran, tak kebanyakan berisi tulisan berisi sejarah, tetapi hendaknya lebih berupa fisik, misalnya, potongan rel trem, rumah sinyal, ada apa saja di rumah sinyal, apa gunanya. Tiket Edmondson, apa itu? Itu tiket yang kini memang sudah mulai digantikan tiket dengan sistem komputerisasi.

Nah, katalog itulah yang diisi narasi beserta, tentu saja, koleksi yang bisa jadi tak semua bisa dipamerkan. Selain itu, jangka waktu pameran seminimnya adalah satu bulan. Untuk itu, memang, waktu persiapan serta konsep dan bahan perlu dipersiapkan matang.

Seperti yang tersebut di atas, tugas unit ini tak lain menginventarisasi kemudian memelihara, menghidupkan kembali aset yang terbengkalai, memperkenalkan kepada khalayak. Pameran menjadi salah satu ajang perkenalan itu, tapi tentu saja bukan berarti lebih banyak narasi. Misalkan melalui foto atau replika suatu benda yang akan diperkenalkan, dipamerkan, dikabarkan kepada khalayak, bahwa PT KA menemukan rumah sinyal pertama di suatu dusun dan sudah dihidupkan kembali menjadi monumen. Itu misal. Tentu pameran akan bergantung pada konsep dan tujuannya.

Baiklah, ke depan, mudah-mudahan penggelar pameran, siapapun itu, akan lebih memahami makna pameran itu sendiri dan mempersiapkan dengan matang sehingga tak hanya membuang anggaran secara percuma.

Selama April tahun lalu hingga Januari tahun ini, PPBB PT KA (Persero) tercatat sudah melakukan beberapa kegiatan dan perencanaan. Sebut saja revitalisasi Stasiun Tangjungpriok, rencana pengembangan heritage rail trail di Jakarta, pemasangan penanda benda cagar budaya pada aset yang punya nilai sejarah, revitalisasi Lawang Sewu di Semarang, menyusun panduan pelestarian, penataan, pengelolaan dan pemanfaatan aset bangunan bersejarah perkeretaapian. Bagaimanapun usaha PPBB PT KA (Persero) yang belum genap setahun memang layak diberi applause, tentu dengan harapan agar upaya ini tak surut, malah makin menggelora di tahun ini. Bagi awak PT KA (Persero) sangat bisa jadi perihal pelestarian, pusaka budaya (heritage) merupakan hal baru tapi bukan hal baru yang tak bisa dipelajari dan dipahami. Semoga sejarah lengkap perjalanan panjang kereta api di Indonesia bisa terkumpul dan dijadikan satu kisah sendiri dalam sebuah museum yang layak.

www.kompas.com

Galang Dana

Iwan Fals hingga Slank Galang Dana untuk Yudhie "Grass Rock"

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketika grup Grass Rock, yang pernah terkenal pada 1990-an dengan lagu-lagu "Anak Rembulan (Peterson)", "Gadis Tersesat", dan "Bersamamu", bersiap-siap kembali ke industri musik Tanah Air, Yudhie (45), pemain bas formasi lama band tersebut, justru tidak bisa ikut.

Dikabarkan melalui facebook oleh Adib Hidayat (majalah "Rolling Stone" Indonesia) dan Remy Soetansyah (Rumah Musik Indonesia), sejak 2 Januari 2010 Yudhie dirawat di Rumah Sakit Pelni, Jakarta. Menurut dokter yang merawatnya, seperti disebut oleh sumber yang sama, Yudhie menderita penyakit sirosis dan paru-paru, serta kini fungsi hati Yudhie tinggal lima persen saja. Untuk perawatan itu, dibutuhkan beaya yang tak sedikit.

Dalam rangka membantu pembeayaan perawatan Yudhie, pada 10 Januari 2010 di MU Cafe, Jakarta, pukul 15.00-22.00 WIB, akan diadakan konser penggalangan dana berjudul "Rock Charity for Yudhie Grass Rock". Tak kurang dari 20 nama artis musik, baik perorangan maupun grup, akan tampil dalam acara dengan harga tanda masuk Rp 50.000 per orang itu. Mereka, antara lain, Iwan Fals, Slank, Ungu, Boomerang, Andra and the Backbone, Ahmad Dhani, ADA Band, Totok Tewel, Seven Years Later, Blackout, Gribs, dan, tentu saja, Grass Rock.

Mereka yang tak bisa datang ke konser tersebut boleh menyalurkan bantuan uang melalui rekening BCA milik Iffet Veceeha Sidharta alias Bunda Iffet, manajer Slank, dengan nomor rekening 5700095179. Yudhie merupakan salah satu keponakan dari Bunda Iffet sekaligus saudara sepupu dari Kaka, vokalis Slank, dan Bimbim, drummer Slank.

Ketika Grass Rock vakum, Yudhie sempat menangani dokumentasi kegiatan Slank dan Koran Slank. Namun, ketika Grass Rock sedang menyiapkan diri untuk kembali ke industri musik Indonesia, Yudhie tak bisa ikut, karena penyakit yang dideritanya. Yudhie digantikan oleh Ersta Strya Nugraha. Sementara itu, Hans Sinjal (vokalis), menggantikan Dayan, yang meninggal pada 1999.

Semua uang yang masuk dari penjualan tanda masuk dan sumbangan lewat rekening bank tersebut akan diberikan kepada keluarga Yudhie. (ATI)

Kiat Memilih Rumah

Kiat Memilih Rumah


MEMILIKI rumah untuk dihuni sendiri merupakan salah satu keputusan terpenting dalam siklus kehidupan seseorang. Keputusan ini boleh jadi juga akan menjadi pengeluaran terbesar sepanjang hidup mereka. Karena itu membeli rumah harus direncanakan secara matang sejak awal, bahkan sejak sebelum menikah. Membeli rumah adalah komitmen jangka panjang yang tidak bisa diputuskan sambil lalu, karena sangat besar dampaknya terhadap kehidupan sebuah keluarga. Jadi banyak faktor yang harus dipertimbangkan.

Setiap orang berbeda-beda faktor yang menjadi prioritas pertimbangannya, sesuai dengan usia, kecenderungan, selera, tingkat penghasilan, dan aktivitas masing-masing. Prioritas pertimbangan pasangan muda dalam memilih rumah akan berbeda dengan pasangan yang sudah mapan kehidupannya. Jenis rumah yang dipilih pun akan berbeda. Pasangan muda cenderung akan memilih rumah baru karena lebih praktis, sedangkan pasangan mapan bisa memilih rumah baru atau rumah seken tergantung selera.

Keluarga muda
Bagi keluarga muda, harga biasanya menjadi pertimbangan utama dalam membeli rumah. Umumnya pembelian rumah dilakukan dengan dukungan fasilitas KPR. Hal ini bisa dimaklumi karena sebagai pasangan muda, mereka baru bekerja dan penghasilan belum terlalu tinggi. Jadi, dengan harga rumah yang lebih murah, cicilan KPR yang harus mereka bayar setiap bulan juga kecil. Tapi, ini juga tergantung kapasitas keuangan setiap keluarga, apakah single income atau double income. Makin besar kapasitas keuangan , makin tinggi kemampuan mencicil.

Membeli rumah dengan fasilitas KPR juga memungkinkan kita untuk hanya membayar sebagian dari harga rumah secara tunai. Orang menyebutnya uang muka atau down payment (DP). Nilainya sekitar 20-30 persen dari harga rumah, termasuk untuk biaya-biaya KPR. Selebihnya ditalangi bank sebagai KPR. Konsumen kemudian mencicil dana talangan atau kredit itu ke bank selama jangka waktu dan dengan tingkat bunga tertentu.

Bagi pasangan muda, itu berarti mereka sejak jauh hari sudah harus menyisihkan atau menabung sebagian penghasilan agar memenuhi kebutuhan uang muka itu. Misalnya, pasangan yang memiliki penghasilan Rp 2,5 juta per orang atau Rp 5 juta berdua per bulan, dengan asumsi sepertiga dari penghasilannya untuk membayar cicilan rumah, bisa mendapatkan rumah seharga Rp 150 juta dengan KPR berjangka 15 tahun dan bunga 10-12 persen per tahun. Dengan demikian uang muka rumah yang harus disiapkan pasangan tersebut sekitar Rp 45 juta.

Bila mereka mampu menyimpan sepertiga penghasilan setiap bulan untuk bakal uang muka rumah itu, maka dalam 30 bulan, mereka sudah bisa memiliki rumah. Pasangan berpenghasilan Rp 5 juta per bulan sangat mungkin menyisihkan sepertiga penghasilannya untuk ditabung karena belum memiliki banyak tanggungan. Anak misalnya, mungkin baru satu dan masih bayi, atau bahkan belum ada. Kendati demikian, itu juga sangat tergantung pada gaya hidup keluarga masing-masing.

Di mana kira-kira pasangan muida ini bisa mendapatkan rumah seharga Rp 150 juta? Di kawasan seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) dan kota-kota besar lain, rumah seharga itu hanya mungkin didapat di pinggiran kota dalam radius 20-35 km dari pusat kota, atau di pusat kota Jakarta dalam bentuk vertikal atau rumah susun sederhana milik (rusunami). Di Bodetabek, pilihan rumah seharga Rp 150 juta itu biasanya berupa rumah satu lantai tipe 36/72 sampai 36/90. Di Bekasi, rumah tipe itu antara lain didapat di Bekasi Timur Regency, Vila Mutiara Cikarang, Grand Cikarang City, Taman Firdaus, Graha Harapan Regency, Permata Wisata, dan Grand regency. Di Depok ada Grand Depok Regency, Permata Depok Regency, Taman Melati Sawangan, dan Taman Serua. Di Tangerang ada Panorama Serpong, Bumi Jati Elok, dan Metero Serpong. Sedangkan di Bogor ada Taman Cileungsi, Alam Parung, Grand Kahuripan, Citra Indah, Bukit Putra, Permata Lebak Wangi, Gren Jatiluhur, Taman Firdaus, Ciomas Hills, Graha Cilebut, dan Purimas Regency. Skala perumahan ini mulai dari lima hektar sampai ratusan hektar.

Pasangan yang mulai mapan
Bagi pasangan dengan usia perkawainan di atas 10 tahunan, harga mungkin bukan lagi menjadi faktor utama dalam memilih rumah. Dengan penghasilan dan kesejahteraan yang makin baik, dan anak-anak beranjak remaja, mereka mulai berpikir tentang rumah yang lebih besar, di desain lebih baik, dan dibangun dengan material lebih berkualitas, juga dilingkungi fasilitas yang lebih memadai. Rumah ini berukuran 100-150 m2 dengan luas kavling antara 150 m2 dan 200 m2. Bentuk rumah tidak lagi satu lantai, tapi sudah dua lantai.

Harga rumah tipe ini antara Rp 300 juta sampai Rp 600 juta. Pengembang perumahan jenis ini biasanya juga menyediakan rumah tipe sedang dan besar. Hanya saja lokasi perumahan yang memasarkan rumah seharga Rp 300 juta- Rp 600 juta juga tidak jauh berbeda dengan lokasi rumah seharga Rp 150 jutaanm, yaitu di pinggiran kota. Untuk mereka yang beraktivitas di Jakarta, ya di Jabodetabek. Karena itu aksesibilitas terutama kendaraan pribadi, juga menjadi perhatian mereka, selain kelengkapan fasilitas seperti jaringan jalan yang memadai dan relatif lancar lalu lintas dan tersedia akses jalan tol.

Di Bogor, perumahan yang memenuhi kriteria itu bisa ditemukan di Cibubur, Cimanggis, CitraGran, Cibubur Residence, Cibubur Country, Cikeas Presidensi, dan The Address. Di Depok ada Telaga Golf Sawangan, Tamansari Puri Bali, Telaga Jambu Sawangan, Sawangan Village, dan Bogor Rivaria. Di Tangerang ada Summarecon Serpong, Paramount Serpong, Kota Modern, Victoria Residence, Bintaro Jaya, dan Graha Raya. Di Bekasi ada Kota Harapan Indah, Royal Residence, Grand Wisatam Lippo Cikarang, dan Kota Jababeka.

Pasangan mapan dan pensiunan

Nah, pasangan mapan dengan usia perkawinan di atas 20 tahunan, memilih rumah cenderung eksklusif dan sangat mengutamakan privasi. Bisa rumah baru, bisa rumah seken. LOkasinya boleh di pinggiran atau di tengah kota. Ukuran rumah (bangunan dan kavling) juga lebih besar, di atas 200 meter persegi, dengan harga rumah di atas Rp 800 juta per unit sampai miliaran rupiah. Karena yang dipentingkan prestise dan eksklusivitas, mereka sangat memperhatikan kualitas desain, spesifikasi material, fasilitas gaya hidup, kondisi lingkungan, dan sistem keamanan hunian.

Kadang mereka tidak terlalu hirau dengan kelengkapan fasilitas publik di dalam dan di sekitar perumahan, kendati kalau ada hal itu akan menjadi nilai tambah. Jadi, fasilitas kalaupun disediakan yang utama bukan untuk memenuhi kebutuhan rutin, tetapi yang mencerminkan kelas dan gaya hidup penghuninya. Ukuran rumah dan tanah pun harus serba besar. Selain karena anak-anak sudah beranjak dewasa, juga karena hanya rumah besar yang mampu mencerminkan simbol status dan kemegahan mereka sebagai pasangan mapan.

Rumah di klaster-klaster eksklusif di berbagai perumahan menengah atas di pinggir kota seperti rumah dengan view danau dan lapangan golf di BSD City, Lippo Cikarang, Kota Jababeka, Alam Sutera, Bintaro Jaya, Summarecon Serpong, Kota Modern, rumah-rumah yang dikembangkan Premier Indonesia, dan lain-lain bisa menjadi pilihan mereka. Bisa juga rumah baru dan rumah seken dalam kota (Jakarta) seperti di Pondok Indah, Cilandak, Kelapa Gading, Puri Indah, atau bahkan Kebayoran Baru dan Menteng.

Kalangan pensiun tidak lagi butuh rumah besar karena anak-anak sudah menikah semua dan sudah memiliki rumah tangga sendiri. Mobilitas mereka menurun sehingga mereka memiliki banyak waktu luang. Karena itu pensiunan lebih suka rumagh kecil dengan halaman luas, dan ada ruang berkumpul untuk menyalurkan waktu hobi seperti melukis, menulis, berkebun dengan leluasa. Rumah seperti itu paling mungkin rumah seken di pinggiran kota yang tenang, aman, dengan udara yang masih segar.

(Panangian Simanungkalit, penulis buku "Beli Rumah & Apartemen, Tips dan Trik" yang diterbitkan oleh Panangian School of Property, Jakarta, 2009)

Sate Kebab

Sate Kebab

Bahan:
500 gr fillet ayam, potong dadu
5 sdm kecap manis
1 sdt merica bubuk
3 siung bawang putih, haluskan
1 ruas jari jahe, haluskan
1 bawang bombai, potong kotak besar
2 bh paprika hijau, potong kotak besar
1 bh tomat, potong kotak besar
Tusuk sate secukupnya

Cara membuat:
1. Lumuri ayam dengan kecap manis, bawang putih, merica, jahe, bawang bombai, dan paprika, aduk hingga tercampur rata. Diamkan 2 jam hingga bumbu meresap.
2. Tusuki dengan tusukan sate, selang-seling, daging ayam, bawang bombai, daging ayam, tomat, daging ayam, dan paprika. Lakukan hal yang sama hingga habis.
3. Panggang di atas bara api sambil dibolak-balik, olesi dengan sisa bumbu, hingga matang dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat.
4. Sajikan panas.

Untuk 4 porsi

Nilai gizi per porsi:
Energi: 165 Kkal
Protein: 22,5 gr
Lemak: 6,5 gr
Karbohidrat: 11,2 gr

Resep: Hindar Muaris, pemerhati kulinologi

10 Kalimat yang Dibenci Pria

Ilustrasi: Jangan terlalu banyak berbicara hal yang tidak penting dengan pria.

KOMPAS.com - Perempuan memang saat ingin berbagi banyak hal dengan pasangannya. Tetapi sayangnya mereka sering lupa, kalau terlalu jujur dan terbuka dengan pasangan juga bisa mengacaukan hubungan. Ladies, tak semua hal yang ada di pikiran kita, boleh diketahui pria. Sebab banyak hal yang bisa mengakibatkan salah paham, percekcokan, bahkan perselisihan dengan pasangan. Inilah 10 hal yang tidak boleh Anda ucapkan pada pria:

1. "Mantanku dulu juga sering begitu!'' Maksud Anda mungkin ingin memberikan pujian dengan membandingkan pasangan dengan mantan. Sialnya, pria sangat tidak suka dibanding-bandingkan dengan sesamanya, terlebih dengan mantan pacar Anda. Coba bayangkan, Anda tidak ingin si dia selalu terbayang-bayang akan hal-hal yang pernah Anda lakukan bersama mantan Anda kan? Hal itu bisa melunturkan rasa percaya dirinya.

2. Jangan bergosip di depannya. Tak satu pun laki-laki yang nyaman dengan gosip yang berurusan dengan masalah pribadi perempuan. Atau mendengarkan Anda bergosip tentang sahabat Anda. Walaupun terkadang si dia berkata mau mendengarkan, jangan anggap hal itu serius. Anda tidak ingin dapat masalah kan, kalau tanpa sengaja ia membocorkan rahasia itu? Lagipula pria tidak ingin tahu tentang teman Anda yang telat datang bulan, pakaian dalamnya berselera rendah, ataupun menikah karena terlanjur hamil.

3. Jangan membicarakan bahwa Anda ingin punya anak dengannya kelak. Ups... it's a big no-no, ladies. Memang wajar kalau perempuan sering membayangkan kelak akan menikah dan punya anak dengan pasangannya. Berfantasi boleh saja, asal jangan sampai didengarnya. Menikah dan punya anak adalah bentuk tanggung jawab. Bagi kaum adam, hal itu juga merupakan bentuk belenggu dan perpisahan dengan masa bersenang-senang. Jadi jangan buat pasangan Anda kabur karena takut mendengar Anda mempersiapkan nama untuk anak-anak kalian kelak.

4. Jangan membicarakan hal yang memalukan. Meskipun Anda sudah amat dekat dengan pasangan, sebaiknya Anda tahan dulu hingga janur kuning sudah berkibar bila ingin membicarakan hal-hal yang memalukan. Mungkin bagi Anda lucu saat mengatakan bahwa Anda tak sengaja buang angin saat makan tadi. Tetapi si dia bisa saja berbeda menanggapinya. Entah dia jadi ilfil, atau malah mengolok-olok Anda seumur hidup.

5. "Aku enggak apa-apa, kok". Anda berkata ''tidak apa-apa'', tapi wajah Anda menunjukkan kalau Anda sedang murung atau terlihat bete banget. Hal itu akan membuatnya bingung dan mencari-cari apa sebabnya. Karena tak mendapat jawaban dari Anda, akhirnya ia ikut-ikutan bete dan malas menghadapi Anda. Jujur saja lah, pria lebih suka sikap yang tidak dibuat-buat.

Di luar itu, ada lima pernyataan lagi yang sering Anda ucapkan tanpa Anda sadari, namun ternyata membuat si dia kesal setengah mati:

6. ''Cantikan mana aku sama dia?''

7. ''Aku mau mencoba apa saja.''

8. ''Kamu yakin, kamu enggak apa-apa?''

9. ''Aku benci pahaku. Gede banget, sih.''

10. ''Aku enggak suka ibumu.''

Nah, tak perlu dijelaskan lagi kan, alasannya?

APBD Naik

APBD Naik 24,41 Persen, Gaji PNS Naik 15 Persen



PADANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) menganggarkan dana belanja pegawai mencapai Rp 534,49 miliar dalam APBD 2010 yang meningkat 24,41 persen dari tahun 2009 sebagai salah satu antisipasi kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS) pada 2010.

"Pada APBD Sumbar 2009 belanja pegawai hanya Rp 429,62 miliar dan untuk 2010 dinaikkan sebesar Rp 104,87 miliar menjadi Rp 534,49 miliar, salah satu alasannya untuk mengantisipasi kenaikan gaji pegawai," kata Gubernur Sumbar, Marlis Rahman dalam nota APBD 2010 di Padang, Jumat (8/1/2010).

Ia menjelaskan, antisipasi dilakukan terhadap adanya kenaikan gaji berkala pegawai diikuti tunjangan keluarga dan mutasi pegawai dengan perhitungan sebesar 2,5 persen.

Antisipasi kedua, dilakukan terhadap kenaikan gaji pegawai sebesar 15 persen dari gaji pokok pada 2010.

Selain dua antisipasi itu, kenaikan belanja pegawai juga terkait adanya penambahan calon pegawai negeri sipil (CPNS) rekrutan baru baik dari masyarakat umum maupun dari pegawai tidak tetap (PTT).

"Kemudian, terkait adanya dana tambahan penghasilan guru PNSD (PNS daerah) dari pemerintah sebesar Rp 1,08 miliar pada 2010," katanya.

Ia menyebutkan, belanja pegawai merupakan pembelanjaan terbesar dalam pos belanja tidak langsung Pemprov Sumbar pada 2010 yakni mencapai 58,78 persen dari total Rp 909,19 miliar dana dianggarkan untuk belanja tidak langsung tersebut.

Total dana tidak langsung tersebut juga mengalami kenaikan tajam pada 2010 yakni mencapai 15,93 persen dari Rp 784,22 miliar yang dianggarkan dalam APBD 2009.